RAPAT KONVERGENSI PENANGANAN STUNTING DESA KUNIR

24 Oktober 2024
MUHAMMAD IRAWAN
Dibaca 11 Kali
RAPAT KONVERGENSI PENANGANAN STUNTING DESA KUNIR

Pada Selasa, 22 Oktober 2024, pukul 09.00 WIB, bertempat di Balai Desa Kunir, telah diselenggarakan rapat konvergensi penanganan stunting. Rapat ini dipimpin oleh tiga narasumber utama: Bapak Sucipto selaku Petinggi Desa Kunir, Anny Martani sebagai Bidan Desa, dan Fathul Mu’in selaku Carik Desa Kunir. Mereka memberikan panduan dan arahan terkait pentingnya upaya pencegahan serta penanganan stunting di desa.

Rapat ini dihadiri oleh tokoh masyarakat, ketua RT dan RW, kader KPM (Kader Pembangunan Manusia), serta kader Posyandu yang berperan penting dalam pelaksanaan program kesehatan dan edukasi di lapangan. Kehadiran mereka mencerminkan komitmen bersama untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama dalam hal kesehatan ibu dan anak.

Pentingnya Penanganan Stunting Bapak Sucipto dalam sambutannya menekankan bahwa masalah stunting bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga terkait dengan pembangunan sumber daya manusia di masa depan. "Anak-anak adalah aset desa yang harus kita jaga. Penanganan stunting adalah investasi bagi masa depan Kunir," ungkapnya. Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama berkontribusi dalam program ini.

WhatsApp_Image_2024-10-22_at_10-33-14_AM 

Sementara itu, Anny Martani sebagai bidan desa menyampaikan pentingnya deteksi dini dan penanganan stunting. Ia menjelaskan faktor-faktor penyebab stunting, seperti kurangnya asupan gizi selama 1.000 hari pertama kehidupan, serta peran penting Posyandu dalam memantau pertumbuhan dan perkembangan anak. "Kami membutuhkan dukungan aktif dari kader-kader posyandu dan masyarakat untuk mendeteksi masalah gizi lebih awal agar dapat segera ditangani," ujar Anny.

Fathul Mu’in, Carik Desa Kunir, menambahkan aspek administrasi dan kebijakan yang sedang diupayakan oleh desa untuk mendukung program penanganan stunting. Ia menjelaskan bahwa desa akan terus mengalokasikan anggaran untuk mendukung program kesehatan ibu dan anak, serta program pemberdayaan masyarakat yang relevan. "Dengan kerjasama yang baik antara pemerintah desa, kader, dan masyarakat, kita dapat mengurangi angka stunting di desa ini," jelasnya.

Kolaborasi Masyarakat dan Kader Para tokoh masyarakat, RT, RW, serta kader KPM dan Posyandu yang hadir dalam rapat ini juga memberikan masukan mengenai kendala-kendala yang dihadapi di lapangan, seperti kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi dan kesehatan anak. Mereka sepakat untuk meningkatkan kegiatan sosialisasi dan edukasi, serta lebih aktif dalam memantau perkembangan balita di setiap wilayahnya.

Rapat ini menjadi momentum penting dalam memperkuat sinergi antara pemerintah desa, petugas kesehatan, dan masyarakat. Komitmen untuk menangani stunting secara menyeluruh diharapkan dapat membawa Desa Kunir menuju generasi yang lebih sehat dan kuat.

Dengan adanya rapat ini, Desa Kunir terus berupaya menggalang kebersamaan dalam mengatasi masalah stunting sebagai bagian dari agenda pembangunan desa yang berkelanjutan.